Devinisi Wawancara
Wawancara atau yang dalam bahasa Inggris disebut interview merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara yang berisi pertanyaan, jawaban, dan gagasan yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas।
Tujuan dan Fungsi Wawancara
Kegiatan wawancara bertujuan untuk :
1. Memperoleh penjelasan, informasi, keterangan atau pendapat mengenai suatu hal.
2. Menurut Ankur Garg, seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara bisa jadi alat bantu saat dilakukan oleh pihak yang mempekerjakan seorang kandidat untuk suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang sedang mencari tahu tentang kepribadian seseorang ataupun mencari informasi.
3. Mendorong agar dapat membedakan yang benar,salah, baik buruk serta pantas dan tidak pantasnya suatu hal.
4. Sebagai sarana komunikasi antara dua orang atau lebih dan memberikan pelajaran yang baik serta meningkatkan sumber informasi
5. Sebagai sumber inspirasi, rekreatif dan memberikan kesadaran waktu maksudnya kehidupan dengan segala perubahan, pertumbuhan dan perkembangannya terus berjalan melewati वक्तु
Macam Wawancara
1. Wawancara menurut tujuannya
a. Wawancara survey, yaitu wawancara yang bertujuan mencari data untuk suatu populasi.
b. Wawancara diagnostic, yaitu wawancara yang bertujuan mendiagnosis dengan tepat guna menyusun pedoman wawancara.
2. Wawancara menurut prosedurnya
a. Wawancara bebas atau wawancara tidak terpimpin, yaitu proses wawancara dimana pewawancara tidak secara sengaja mengarahkan tanya jawab pada pokok persoalan dari fokus penelitian dan narasumber.
b. Wawancara terpimpin atau interview guide yaitu wawancara yang menggunakan panduan pokok – pokok masalah peneliti.
c. Wawancara bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara wawancara bebas dan terpimpin, jadi pewawancara hanya membuat pokok – pokok masalah yang akan diteliti selanjutnya dalam proses wawancara berlangsung mengikuti situasi, namun pewawancara harus pandai mengarahkan yang narasumber apabila ternyata ia menyimpang.
3. Wawancara menurut sasaran penjawabannya
a. Wawancara perorangan yaitu apabila proses tanya jawab berlangsung antara seorang pewawancara dengan seorang narasumber.
b. Wawancara kelompok yaitu apabila proses tanya jawab berlangsung sekaligus dua orang atau lebih pewawancara menghadapi dua orang atau lebih narasumber.
Metode Wawancara
Metode adalah cara yang sistematis untuk menentukan tujuan. Metode berwawancara adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan menguji, dan menganalisis suatu data yang diperoleh dari hasil berwawancara. Adapun metode-metode dalam berwawancara, yaitu :
1. Wawancara berstruktur yaitu metode wawancara yang disusun secara rinci. Butir pertanyaan telah dipersiapkan dan pewawancara tinggal memberi tanda cek (ü) apabila pertanyaan telah selesai dibahas
2. Wawancara tidak berstruktur yaitu metode wawancara yang hanya memuat garis besarnya wawancara, pewawancara harus dapat mengendalikan wawancara sehingga wawancara sesuai dengan garis besar pembicaraan yang telah diperrsiapkan.
3. Gather Journalist adalah usaha untuk mencari dan mengumpulkan sumber wawancara baik sumber tulisan ataupun sumber lisan dan sumber gambar untuk mendapatkan suatu data.
4. Examination Journalist adalah pemeriksaan terhadap kebenaran laporan tentang suatu peristiwa.
5. Interpretasi Journalist adalah usaha melakukan penafsiran terhadap sumber yang terpilih sebagai bukti atas kebenaran.
6. History Journalist adalah suatu kegiatan penulisan bedasarkan bukti dan fakta sehingga sumber yang telah diuji keasliannya dan diberi penafsiran dengan benar.
7. Poll Type Interview yaitu wawancara yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan dengan jawaban yang telah ditentukan, narasumber tinggal memilih jawaban yang telah ditentukan.
8. Open Interview yaitu wawancara yang dilakukan dengan cara menentukan pertanyaan terlebih dahulu sedangkan narasumber dapat memilih bebas.
9. Nonstructured Interview yaitu wawancara yang dilakukan dengan cara pertanyaan ataupun jawaban tidak ditentukan sebelumnya
Sumber-Sumber Dalam Wawancara
1. Sumber tertulis adalah kegiatan dalam wawancara yang berupa tertulis yang langsung menentukan pokok informasi.
2. Sumber audiovisual adalah segala keterangan dalam berwawancara yang diperoleh melalui rekaman media elektronik misalnya tape recorder, fotography, video dan lain- lainnya.
ü Unsur-Unsur dari Wawancara
Dalam wawancara terdapat beberapa unsur, taitu :
1. Narasumber adalah orang yang memberi informasi saat wawancara berlangsung. Ada 3 jenis narasumber yang akan memberikan informasi, yaitu:
a. Pelaku, yaitu orang yang mengalami sendiri peristiwa yang bersangkutan
b. Saksi, yaitu orang yang melihat secara langsung peristiwa yang terjadi namun yang bersangkutan tidak terlibat dalam peristiwa itu.
Sebagai saksi narasumber memiliki dua tahapan untuk menceritakan peristiwa, yaitu :
§ Tahapan ke dalam, yaitu menceritakan asal kejadian sesuai dengan fakta yang terjadi
§ Tahapan keluar, yaitu tidak menceritakan apa yang terjadi demi nama baik keluarganya.
c. Orang sezaman, yaitu orang pada saat peristiwa terjadi yang bersangkutan tidak berada ditempat itu sehingga tidak melihat kejadian itu
2. Pewawancara adalah orang yang memberikan petanyaan kepada narasumber. Seorang pewawancara harus bersikap ramah agar narasumber merasa nyaman saat diwawancarai.
Selain unsur tersebut terdapat pula unsur lain, yaitu :
1. Unsur intrinsic yang meliputi :
a. Tema yaitu pokok pikiran yang menjadi suatu dasar peristiwa
b. Alur atau plot yaitu rangkaian peristiwa yang dijalin dengan seksama sehingga membentuk peristiwa yang menarik
c. Penokohan yaitu pelukisan watak para pelaku dalam peristiwa
d. Latar atau setting yaitu tempat ,waktu dan suasana terjadinya peristiwa. Latar dapat dibedakan menjadi :
§ Latar tempat yaitu lokasi yang menjadi tempat terjadinya peristiwa
§ Latar waktu yaitu masa ketika peristiwa itu terjadi
§ Latar suasana yaitu salah satu yang berkaitan dengan keadaan psikologis yang timbul dengan sendirinya
e. Amanat yaitu pesan yang ingin disampaikan narasumber kepada pendengar
2. Unsur ekstrinsik yang meliputi :
a. Lingkungan budaya yaitu latar belakang budaya yang mendasari peristiwa tersebut
b. Keadaan zaman yaitu situasi atau keadaan zaman berkaitan dengan waktu peristiwa tersebut
c. Lingkungan sosial yaitu Øberkaitan dengan tempat dimana peristiwa tersebut tersusun moral yang terkandung dalam peristiwa.
Langkah-Langkah Dalam Proses Wawancara
Untuk melakukan sebuah wawancara, pewawancara hendaknya memperhatikan langkah-langkah berikut :
1. Menentukan topic
Pewawancara terlebih dahulu menentukan jenis informasiapa yang hendak diperoleh, dengan demikian pewawancara dapat memilih topic yang menarik. Topic yang menarik adalah topic yang sedang hangat dibicarakan, topic yang sedang hangat biasanya menjadi headline
2. Menentukan narasumber
Penentuan narasumber haruslah secara akurat, artinya tepat sesuai topic. Hubungan antara narasumber dengan topic wawancara harus diperhatikan. Wawancarailah orang yang kaya wawasan dan tepat dengan topic serta mudah ditemui untuk wawancara, hindarilah orang yang mudah ditemui tetapi tidak menguasai topic.
3. Menyusun kerangka wawancara
Kerangka wawancara memuat topic, narasumber dan susunan pertanyaan. Hal-hal yang harus diperhatikan saat menyusun pertanyaan untuk narasumber adalah topic permasalahan harus dipahami terlebih dahulu dan pertanyaan yang digunakan sebaiknya pendek namun jelas. Dalam menyusun pertanyaan perlu diperhatikan :
1. Jangan menanyakan hal- hal yang peka atau sangat pribadi
2. Jangan menanyakan sesuatu yang sulit dijawab atau hindari mengajukan pertanyaan yang menghasilkan jawaban ya atau tidak
3. Pertanyaan hendaknya menimbulkan minat narasumber untuk memberi informasi.
4. Pertanyaan jangan menimbulkan kekhawatiran bagi narasumber dan bagi pewawancara
Menurut Stonkkink, ada beberapa jenis pertanyaan, yaitu :
a. Pertanyaan terbuka member kesempatanpada narasumber untuk memberikan kemungkinan jawaban.
b. Pertanyaan tertutup memberikan satu pilihan jawaban dari serangkaian tanggapan
c. Pertanyaan langsung mengarahkan pada target untuk memperoleh pengungkapan apa yang ingin diketahui
d. Pertanyaan tidak langsung, menyembunyikan apa sebenarnya yang ingin diketahui oleh pewawancara
e. Pertanyaan pilihan ganda menyediaka kemungkinansatu rangkaian jawaban
f. Pertanyaan mengarah mengandung saran
g. Pertanyaan reflekif digunakan untuk mendorong narasumber agar memberikan pernyataan sikap lebih jauh
4. Mempersiapkan alat bantu yang dapat digunakan
Alat-alat bantu yang dapat digunakan dalam proses wawancara antara lain : alat tulis, tape recorder, atau alat foto
5. Membuat janji dengan narasumber
Pewawancara hendaknyatidak memaksakan kehendaknya mengenai waktu dan tempat pertemuan
6. Melakukan wawancara
Dalam melakukan wawancara, pewawancara hendakya memperhatikan hal-hal berikut :
a. Perhatikan hal-hal yang disukai dan tidak disukai oleh narasumber
b. Kuasai topik yang akan diangkat dalam wawancara
c. Usahakan selalu on time atau tepat waktu
d. Awali pertemuan dengan ucapan selamat
e. Tanyakan apakah wawancara sudah bisa dimulai atau belum
f. Pergunakan bahasa yang sopan, baik bahasa verbal maupun bahasa nonverbal
g. Perhatikan selalu narasumber, jangan pernah memotong pembicaraan narasumber, dan jangan menyinggung perasaan
h. Hindari pertanyaan yang bersifat menilai
i. Akhiri wawancara dengan ucapan terima kasih sebagai tanda penghargaan terhadap narasumber dan mohon maaf apabila saat wawancara berlangsung ada hal yang kurang berkesan
Dalam melakukan wawancara perhatikan rumus berikut :
A+B=C, yang artinya :
Accuracy berarti tepat sebenar-benarnya dalam memilih narasumber
Balance berarti seimbang dalam menyajikan berita, tidak memilih satu pihak
Credibility berarti hasil wawancara yang disajikan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya
7. Menulis laporan hasil wawancara
Unsur 5W+1H tetap diperlukan dalam penulisan kembali hasil wawancara. Untuk dapat menulis kembali hasil wawancara, seorang pewawancara perlu mencatat pokok-pokok wawancara, ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar pokok-pokok wawancara dapatdicatat dengan baik, yaitu :
a. Siapa pun narasumbernya, harus tetap dihormati. Perhatikan baik-baik keterangan dari narasumber
b. Usahakan agar proses wawancara berlangsung seperti dialog atau seperti ngobrol santai biasa disertai tanya jawab sesuai bahan pertanyaan yang sudah dipahami. Pertanyaan yang diajukan boleh saja tajam tetapi jangan memojokkan narasumber, lakukan secara wajar, tidak berlarut-larut
c. Wawancara bukan interogasi melainkan usaha untuk mendapatkan informasi
d. Jangan meminta narasumber untuk mengulangi jawabannya. Apabila keadaan darurat tape recorder dapat digunakn untuk membantu.
Factor-Faktor yang Mempengaruhi Mutu Wawancara
1. Sikap pewawancara, diharapkan dalam menyampaikan pertanyaan kepada narasumber dapat merangsang untuk menjawabnya, menggali jawaban lebih jauh dari narasumber. Apabila tidak dilaksanakan hasil wawancara kurang bermutu.
2. Responden atau narasumber dapat mempengaruhi hasil wawancara karena mutu jawaban bergantung pada cara ia menangkap isi pertanyaan dengan benar dan tepat. Serta bersedia dan mampu menjawab setiap pertanyaan dengan baik
3. Pedoman atau isi wawancara harus sudah dibuat lebih dulu sebelum wawancara dilakukan. Pedoman berbentuk daftar pertanyaan. Topic yang menarik juga dapat membuat wawancara lebih bermutu
4. Situasi wawancara, proses wawancara sangat dipengaruhi oleh situasi wawancara yaitu situasi yang muncul karena faktor waktu, tempat, ada tidaknya orang ketiga dan sikap masyarakat pada umumnya. Situasi berwawancara secara efektif dalam waktu yang terbatas tetapi berlangsung dengan baik.
5. Membuat informasi tambahan agar menghindari kesulitan dalam menjalin komunikasi dengan narasumber, informasi dapat dikumpulkan melalui surat kabar, internet,penelitian,biografi dan buku teks
Kelebihan dan Kelemahan Metode Wawancara
1. Kelebihan metode wawancara
a. Sebagai metode yang terbaik untuk menilai keadaan pribadi
b. Tanpa mengenal batas umur dan penndidikan subjek selama dapat memberikan jawaban.
c. Hampir seluruh penelitian sosial selalu diigunakan sebagai metode pelengkap
2. Kelemahan metode wawancara
a. Kurang efiien, memboroskan waktu,tenaga dan biaya
b. Tergantung kepada kesediaan, kemampuan dan keadaan subjek c
c. Jalan dan isi jawaban ,udah dipengaruhi oleh keadaan sekitar yang memberikan tekanan yang menganggu
d. Perannya haruslah benar – benar menguasai bahasa subjek
Kewartawanan
Wartawan merupakan orang yang pekerjaannya karang mengarang berita untuk surat kabar. Kewartawanan adalah hal yang berhubungan dengan wartawan. Profesi kewartawanan diikat oleh kode etik tertentu di Indonesia. Kode etik wartawan sesungguhnya telah dijadikan pedoman sejak berdirinya “Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)” di Surakarta bulan Februari 1946. Penegasan berlakunya kode etik jurnalistik dilaksanakan tanggal 1 mei 1955. Adapun faktor yang mempengaruhi kode etik jurnarlistik yaitu:
1. Etik institusional yaitu peraturan formal yang dikembangkan oleh institusi yang memiliki /mengawasi media.
2. Etik personel yaitu sistem moralitas perorangan yang merupakan hati nurani wartawan.
3. Etik profesional yaitu menentukan cara pemberian yang tepat sehingga informasi mudah diterima oleh khalayak
Wartawan Indonesia tidak menyiarkan :
1. Hal – hal yang sifanya destruktif dan dapat merugikan negara dan bangsa.
2. Hal – hal yang dapat menimbulkan kekacauan.
3. Hal – hal yang dapat menyinggung perasaan susila, agama kepercayaan atau keyakinan seseorang atau golongan yang dilindungi Undang –Undang
Cara pemberitaan dan menyatakan pendapat diperlukan beberapa hal:
1. Wartawan menempuh jalan jujur dalam perolehan berita
2. Wartawan meneliti kebenaran berita sebelum menyiarkan dan memperhatikan sumber berita
3. Wartawan dalam menyusun berita membedakan kejadian (fakta) dan pendapat (opini)
4. Kepala berita mencerminkan isi berita
5. Dalam tulisan memuat pendapat tentang kejadian (byline story) dan menghindar diri dari cara penulisan bersifat pelanggaran kehidupan pribadi, sensasional. Immorial atau melanggar kesusilaan.
6. Penyiaran berita berisi tuduhan yang tidak berdasarkan, atau hasutan, fitnahan, pemutar balikan, desas desus yang membahayakan bangsa dan negara
7. Penyiaran nama lengkap, identitas dan gambar dari tersangka dilakukan dengan bijaksana dan dihindarkan menyakut kesusilaan.
ü Kiat Menumbuhkan Percaya Diri Menjadi Seorang Wartawan
1. Jangan menganggap narasumber sebagai manusia super, ia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan
2. Kuasai masalah atau topic dengan baik
3. Pelajari cara mengajukan pertanyaan yang baik
4. Ciptakan wawancara seperti obrolan yang santai dan akrab
0 komentar:
Posting Komentar